Masakan Khas Malang
Posted on 02/05/2010 05:13 pm by hannie096“DRINKS”
Es pIsanG iJo



Kini selera makan masyarakat Indonesia makin beragam. Tidak melulu makanan londo cepat saji yang sekarang kian merebak, penikmat kuliner juga mulai melirik makanan tradisional Nusantara. Salah satunya adalah pisang ijo asal Makassar, Sulawesi Selatan. Yang sekarang mulai merebak di kawasan kota Malang tercinta. Kalau sudah berkunjung ke kota Malang tapi tidak mengincipi jajanan satu ini rasanya kurang lengkap.
Menu makanan dengan bahan dasar pisang berbalut tepung berwarna hijau ini sangat menggugah selera. Di daerah Malang jajanan es pisang ijo oni tersaji dalam berbagai aneka rasa. Dari pisang ijo tradisional dikembangkan dengan campuran vla ditambahkan dengna berbagai rasa vanila, keju , hingga durian. Di bandingkan dengan dengan es pisang ijo makassar yang hanya dibungkus terigu berwarna hijau pandan plus lumuran vla ditambah sirup sebagai pemanis es pisang ijo malang memiliki varian rasa yang lebih menggugah selera dan lebih unik.
Siapa berminat?
Kunjungi Blog pemilik kedai es pisang ijo ini http://www.blog.binder724studio.com/?p=655
JuS tElo

Warna ungu sangat menggoda selera untuk segera menyeruputnya. Dan benar, di tenggorokan rasa telonya sangat nendang. Dan sekali menyeruput melalui sedotan, tak terasa satu gelas pun langsung ludes.
“Rasanya luar biasa. Segar sekali dan sari telonya cukup mantab,” kata Hasan, warga Waru Sidoarjo saat menjajal jus langka tersebut, Senin (15/6/2009).
Jus Telo ini merupakan salah satu menu andalan Republik Telo. Sebagian besar pengunjungnya tak akan melewatkan jus tanpa bahan perwarna maupun pengawet tersebut.
Selain membuat tenggorakan segar, jus telo ini juga dipercaya mampu menambah vitalitas. “Dicoba saja, dengan 4 gelas jus telo maka stamina akan terjaga,” jelas Unggul saat ditemui detiksurabaya.com.
Di Republik Telo, juga menyediakan 40 jenis makanan yang semuanya berbahan baku telo. Misalnya es krim, mie, kue mangkuk, bakpao, kripik, hotdog, pizza, kue kukus, brownies, burger serta yang lainnya.
Telo atau bahasa latinnya Ipomoea batatas poir. Menurut ahli pengobatan tradisional, Prof HM Hembing Wijayakusuma yang dikutip dari spat-indonesia, ubi jalar memang bermanfaat untuk mengatasi masuk angin dan kembung.
Di samping itu, masih banyak lagi penyakit yang bisa disembuhkan oleh telo, seperti disentri, kencing manis, rabun senja, memperbanyak air susu ibu (ASI), dan lain-lain.
Khasiat telo didapatkan dari kandungan kimia yang ada di dalamnya. Kandungannya meliputi protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2, C, dan asam nikoninat.
“SNACK”
kEriPiK TeMpe

bAkPaO TeLo

Bakpao telo tidak hanya cantik, teksturnya lebih lembut, namun mengenyangkan.
“MAKANAN NGALAM”
BaKso NgalaM

Malang yang terkenal sebagai kota apel, ternyata menyimpan banyak keunikan kuliner. Misalnya bakso. Di kota dingin ini, memiliki beberapa varian bakso.
Bakso merupakan makanan yang sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Dapat dikatakan, bakso adalah makanan favorit seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari tukang becak sampai dengan penghuni rumah gedongan. Bakso sendiri dijual mulai dari kelas gerobak dorong melalui kampung dan perumahan sampai dengan kelas mal.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki bakso dengan ciri khas tersendiri. Ada bakso khas Malang, bakso khas Solo, bakso khas Bandung, dan bakso khas Jakarta. Ciri khas bakso Malang adalah adanya taburan daun bawang di kuahnya sehingga aromanya semakin harum menggugah selera. Di Jakarta, penjual biasa menambahkan ‘tongcai’ dan cuka, sehingga rasanya semakin unik. Lain lagi dengan bakso khas Bandung. Jika kita makan bakso di Bandung, kita akan menjumpai toge di dalam kuah bakso yang menambah kesegarannya. Tidak kalah dengan yang lain, bakso Solo pun memiliki ciri khas tersendiri, yaitu campuran ‘tetelan’ daging yang membuat kuahnya menjadi lebih sedap.
RuJaK CingUr

Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian ‘biasa’ dan ‘matengan’ (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian ‘biasa’ atau umumnya, berupa semua bahan-bahan yang telah disebutkan diatas, sedangkan ‘matengan’ (matang, jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (krai yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, tauge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan ‘mentah’nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.
0 komentar:
Posting Komentar